kekeliruan mengenai Al-Aqsa dan Dome Of The Rock
Kekeliruan Antara Masjid Al-Aqsa Dengan Dome Of The Rock Dan Agenda Israel Menghapuskan Masjidil Aqsa
Anda mengaku umat muslim??? Kalau begitu Jawablah yang mana gambar
masjidil Aqsa yang sesungguhnya. Apakah itu gambar yang pertama ataukah gambar yang kedua. Masjid yang kubahnya
berwarna emas ataukah masjid yang kubahnya berwarna biru keabu-abuan???
Banyak dari kita yang akan memilih
gambar yang pertama sebagai masjidil Aqsa. Dewasa ini telah banyak kesalah
pahaman umat muslim mengenai masjidil Aqsa. Banyak umat muslim ataupun non muslim yang menyebarluaskan
dan mempublikasikan masjidil Aqsa yang
salah. Tapi yang mengkuatirkan saat ini, kebanyakan umat muslim memajang
foto Qubbatus Shakrah (Kubah Batu/ Dome of The Rock) dirumah maupun dikantor
mereka dengan sebutan Masjid Al-Aqsa. Ini telah menjadi kesalahan umum di dunia
muslim.
Namun tragedi sesungguhnya adalah bahwa
kebanyakan generasi muda/ anak-anak muslim (sebagaimana juga muslim dewasa)
diseluruh dunia, tidak dapat membedakan antara Masjid Al Aqsa dengan Qubbatus
Shakrah (Kubah Batu).
Sesungguhnya hal ini adalah tipu daya dari
propaganda zionis Yahudi untuk mengalihkan pemahaman umat Islam tentang posisi
masjid Al-Aqsa sebenarnya. Kenapa demikian? karena apabila umat Islam sudah
keliru akan bangunan Masjidil Aqsa yang sebenarnya dan menganggap masjid Kubah
Sakhrah (Dome of the Rock) adalah masjid Al-Aqsa, maka mereka kaum Yahudi akan
mudah untuk melaksanakan ambisi mereka dari dahulu, yakni menghancurkan masjid
Al-Aqsa dan menggantikannya dengan kuil mereka sebagai tempat ibadah yang sama
posisinya dengan "tembok ratapan".
Bila penghancuran masjid Al-Aqsa itu nanti
terjadi dan ada pihak-pihak yang protes, maka mereka akan meliput dan
mempublikasikan masjid Sakhrah untuk diperlihatkan kepada dunia, "ini lho
masjid Al-Aqsa masih utuh... kami tidak menganggunya sama sekali....."
Sungguh suatu tipu muslihat licik yang sangat terencana sekali. Dan hal ini
dibenarkan oleh salah seorang peneliti muslim yang tinggal di Amerika bernama
Dr. Marwan Saeed Saleh Abu Al-Rub, yang juga berstatus profesor pada
Mathematics Zayed University di Dubai.
Masjidil
Aqsa merupakan kiblat pertama bagi Umat Islam sebelum dipindahkan ke Ka’bah
dengan perintah Allah SWT. Kini berada di dalam kawasan jajahan Yahudi. Dalam
keadaan yang demikian, disinyalir pihak Yahudi telah mengambil kesempatan untuk
mengelirukan pengetahuan Umat Islam dengan mengedarkan gambar Dome of The Rock
sebagai Masjidil Aqsa.
Tujuan
mereka hanyalah satu: untuk meruntuhkan Masjidil Aqsa yang sebenarnya dan
mendirikan kembali haikal Sulaiman. Saat ini, hanya “Tembok sebelah Barat” yang
tersisa dari bangunan kuil atau istana Sulaiman yang masih berdiri, dan pada
saat yang bersamaan tempat ini dinamakan “Tembok Ratapan/Wailing Wall” oleh
orang Yahudi. Apabila Umat Islam sendiri sudah keliru dan sulit untuk
membedakan Masjidil Aqsa yang sebenarnya, maka semakin mudahlah tugas mereka
untuk melaksanakan rencana tersebut, karena bila Masjid Al-Aqsa diruntuhkan,
kebanyakan umat tidak akan menyadarinya.
Berikut
disertakan terjemahan surat yang ditulis dan dikirimkan oleh Dr. Marwan kepada
ketua pengarang harian “Al-Dastour” tentang kekeliruan umat dan hubungannya
dengan rencana zionis.
Terdapat beberapa kekeliruan antara Masjidil
Aqsa dan The Dome of The Rock. Apabila disebut tentang Masjidil Aqsa di dalam
media lokal maupun internasional, foto The Dome of The Rock-lah yang
ditampilkan. Alasannya adalah untuk mengalihkan masyarakat umum yang merupakan
siasat Israel. Tinjauan ini diperoleh saat saya tinggal di USA, dimana saya
telah mengetahui bahwa Zionis di Amerika telah mencetak dan mengedarkan foto
tersebut dan menjualnya kepada orang arab dan Muslim. Kadangkala dijual dengan
harga yang murah bahkan kadang diberikan secara gratis agar Muslim dapat
mengedarkannya dimana saja. Baik dirumah maupun kantor.
Hal ini meyakinkan saya bahwa Israel ingin
menghapuskan gambaran Masjid Al-Aqsa dari ingatan umat Islam supaya mereka
dapat memusnahkannya dan membangun kuil mereka tanpa ada publikasi. Bila ada
yang membangkang atau memprotes, maka Israel akan menunjukkan foto The Dome of
The Rock yang masih utuh berdiri, dan menyatakan bahwa mereka tidak berbuat
apa-apa. Siasat yang sungguh pintar! Saya juga merasa amat terperanjat ketika
bertanya kepada beberapa rakyat arab, Muslim, bahkan rakyat Palestina karena
mendapati mereka sendiri tidak dapat membedakan antara kedua bangunan tersebut.
Ini benar-benar membuatkan saya merasa kesal dan sedih karena hingga kini
Israel telah berhasil dalam siasat mereka.
Dr.
Marwan Saeed Saleh Abu Al-Rub Associate Professor,
Mathematics Zayed University Dubai
Mathematics Zayed University Dubai
Seputar Mengenai
Komplek Al -Aqsa
Ketika masih hidup, Nabi Muhammad
SAW memerintahkan umat muslim untuk tak hanya mengunjungi Mekkah tapi juga
Masjid Al-Aqsa yang berjarak sekitar 2000 kilometer sebelah utara Mekkah.
Masjid
Al-Aqsa merupakan bangunan tertua kedua setelah Ka’bah di Mekkah, dan tempat
suci dan tempat terpenting ketiga setelah Mekkah dan Madinah.
Luas
kompleks Masjid Al-Aqsa sekitar 144.000 meter persegi, atau 1/6 dari seluruh
area yang dikelilingi tembok kota tua Jerusalem yang berdiri saat ini. Dikenal
juga sebagai Al Haram El Sharif atau oleh yahudi disebut Kuil Sulaiman.
Kompleks Masjid Al-Aqsa dapat menampung sekitar 400.000 jemaah (Masjid Al-Aqsa
menampung sekitar 5.000 jamaah, selebihnya sholat di kompleks yang ber-area
terbuka).
Pembangunan
kembali kompleks Masjid Al-Aqsa dimulai 6 tahun setelah Nabi wafat oleh Umar
Bin Khattab. Beliau menginginkan untuk dibangun sebuah masjid di selatan
Foundation Stone (membelakangi Foundation Stone, menghadap selatan/Mekkah).
Pembangunan tersebut dilakukan oleh Khalifah Ummayah Abd Al Malik Ibn Marwan
dan diselesaikan oleh anaknya Al Walid 68 tahun setelah Nabi wafat dengan
diberi nama Masjid Al Aqsha.
Di pusat
kompleks Kuil Sulaiman, terdapat Foundation Stone yaitu batu landasan yang
dipercaya umat Yahudi sebagai tempat Yahweh menciptakan alam semesta dan tempat
Abraham mengorbankan Isaac. Bagi umat Islam batu ini adalah tempat Nabi
Muhammad menjejakkan kakinya untuk Mi’raj. Untuk melindungi batu ini, Khalifah
Abd Al Malik Ibn Marwan membangun kubah dan masjid polygon, yang kemudian
terkenal dengan nama Dome of The Rock (Kubah batu).
Masjidil
Aqsa merupakan kiblat pertama bagi Umat Islam sebelum dipindahkan ke Ka’bah
dengan perintah Allah SWT. Kini berada di dalam kawasan jajahan Yahudi. Dalam
keadaan yang demikian, disinyalir pihak Yahudi telah mengambil kesempatan untuk
mengelirukan pengetahuan Umat Islam dengan mengedarkan gambar Dome of The Rock
sebagai Masjidil Aqsa.
Tujuan
mereka hanyalah satu : untuk meruntuhkan Masjidil Aqsa yang sebenarnya dan
mendirikan kembali haikal Sulaiman. Saat ini, hanya “Tembok sebelah Barat” yang
tersisa dari bangunan kuil atau istana Sulaiman yang masih berdiri, dan pada
saat yang bersamaan tempat ini dinamakan “Tembok Ratapan/Wailing Wall” oleh
orang Yahudi. Apabila Umat Islam sendiri sudah keliru dan sulit untuk
membedakan Masjidil Aqsa yang sebenarnya, maka semakin mudahlah tugas mereka
untuk melaksanakan rencana tersebut, karena bila Masjid Al-Aqsa diruntuhkan,
kebanyakan umat tidak akan menyadarinya.
#Save Palestina
#Save Al-Aqsa
#Save Al-Quds
Komentar
Posting Komentar